Rabu, 29 Mei 2013

SeL ElekTroKimia

Pengertian Elektrokimia ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Elemen yang digunakan dalam reaksi elektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektron yang dimiliki. Sel Elektrokimia adalah sel yang disusun untuk menjadikan suatu reaksi redoks menghasilkan energy listrik yang selanjutnya diubah menjadi energy kimia atau sebaliknya . Macam-macam Eletrokimia : Elektrokimia dibagi menjadi dua jenis : Sel Volta atau Sel Galvani Luigi Galvani (1780) dan Alexandro Volta (1800) menemukan adanya muatan listrik dalam suatu reaksi kimia Reaksi kimia ini hanya terjadi pada reaksi redoks dan rangkaian reaksi ini disebut Sel Volta. Sel Volta atau Galvani adalah Energi yang dihasilkan oleh reaksi kimia diubah menjadi energy listrik. Contoh : batu batrei dan akki Katode : reduksi kutub (+) Anode : Oksidasi kutub (-) Sel Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian zat elektrolit oleh arus listrik searah.Elektroda positif (+) yang disebut juga anoda sedangkan elektroda negative (-) disebut katoda. a. Elektrolisis terhadap lelehan/cairan/leburan Sel elektrolisis tidak mengandung pelarut (air) Katode : reduksi kation Anode : oksidasi anion b. Elektrolisis terhadap larutan elektrolit dalam air - Elektroda inert ( tidak aktif ) Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air Anode = Mengandung O,yang dioksidasi air - Elektroda Aktip ( Cu,Ag,Fe,Ni,dll) Katode = Golongan IA dan IIA yang dielektrolisis air Anode = Elektrode Aktif tersebut. Kegunaan Sel Elektrolisis Beberapa kegunaan sel alektrolisis adalah : Penyepuhan adalah proses pelapisan suatu logam dengan lgam lain.logam yang akan dilapisi digunakan sebagai katoda,sedangkan logam pelapis disebut anoda. Pembuatan beberapa senyawa. Untuk menghitung konsentrasi suatu logam dalam larutan. Prinsip Perhitungan Elektrolisis 1. Hukum Faraday I “Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat arus/arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut”. Rumus: m = e . i . t / 96.500 q = i . t maka G = I . t m = massa zat yang dihasilkan (gram) e = berat ekivalen = Ar/ Valens i= Mr/Valensi i = kuat arus listrik (amper) t = waktu (detik) q = muatan listrik (coulomb) 2. Hukum Faraday II “Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan massa ekivalen zat itu ( ME ) G = ME Penggabungan hukum Faraday I dan II G = k . i . t . ME Jika k = , maka G = .ME Korosi Korosi merupakan reaksi kimia antara logam dengan zat lain yang bias menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan.Karat merupakan hasil dari proses dari korosi yaitu teroksidasinya suatu logam,bsi yang terkorosi membentuk karat dengan umus : Fe2O3XH2O. Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia dimana logam besi ( Fe ) yang troksidasi bertindak sebagai anoda dan oksigen yang terlarut dalam air pada permukaan besi bertindak sebagai anoda. Pembentukan karat : Anoda : Fe Fe2+ + 2e Katoda : O2 + 2 H2O + 4e 4 OH – Fe2+ akan teroksidasi lagi membentuk Fe3+ atau Fe3O3.Sedangkan ion OH- akan bergabung dengan elektrolit yang ada didalam atau dengan ion H+ dari terlarutnya oksidasi asam (SO2,NO2) dari hasil perubahan dengan air hujan. Karat bersifat katalis untuk proses perkaratan berikutnya yang disebut Autokatalis. Pencegahan proses perkaratan : - Pelepisan dengan cat atau logam lain yang sukar teroksidasi - Proses katoda ( proteksi katodik )

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar