1. Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall?
2. Apa yang dimaksud dengan gerak Brown? Mengapa gerak Brown dapat terjadi?
3.Jelaskan perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob?
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. - SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
THERESITA SANARA XI IPA 2 (sanaratheresita.blogspot.com)
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid.
2.Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil
3. Koloid liofob memiliki kestabilan rendah, sedangkan koloid liofil memiliki kestabilan tinggi. Liofob berasal dari bahasa Latin yang artinya menolak pelarut, sedangkan liofil berarti menyukai pelarut. Jika medium pendispersi dalam koloid adalah air maka digunakan istilah hidrofob dan hidrofil sebagai pengganti liofob dan liofil.
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya olehpartikel koloid yang mengakibatkan tampaknya jalan sinar yang melewati koloid. Contoh Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari, yaitu : - Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut - Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu - Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut. 2. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak acak yang terus menerus yang terjadi pada partikel koloid. Gerak Brown terjadi akibat tumbukan partikel-partikel yang mengimbangi gaya gravitasi. 3. Perbedaan koloid hidrofil, yaitu : - Mengadsorpsi mediumnya - Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Viskositas lebih besar daripada mediumnya - Bersifat reversibel - Efek Tyndall lemah - Dapat berimigrasi ke anode - Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
Sedangkan koloid hidrofob, yaitu : - Tidak mengadsorpsi mediumnya - hanya stabil pada konsntrasi kecil - mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit - Viskositas hampir sama dengan mediumnya - tidak reversible - Efek Tyndall lebih jelas - Akan bergerak ke anode - Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. CONTOH : 1) Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok sengga gambar film yang ada di layar menjadi tidak jelas. 2) Sorot lampu mobil pada malam hari yang berdebu, berasap, atau berkabut akan tampak jelas. 3) Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut akan tampak jelas.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). dapat terjadi karena ada tumbukan tidak seimbang yang terjadi pada molekul - molekul medium terhadap partikel Koloid.
3. Hidrofil : - Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. - Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. - Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. - Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. - Memberikan Efek Tyndall yang lemah. - Viskositas lebih besar. - Stabil pada konsentrasi yang lebih besar. - Mengadsorpsi medium pendispersi. Kesimpulan : Koloid Hidrofil Bersifat Reversibel.
Hidrofob : - Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. - sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit. - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya. - Efek Tyndall Kuat. - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi. Kesimpulan : Koloid Hidrofob Bersifat ireversibel
1. Yang dimaksud dengan Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Yang dimaksud dengan Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. Perbedaa Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. - Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). - Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh:
•Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
•Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH) 3 , sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown dapat terjadi karena partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob a. koloid hidrofil : - Mengadsorpsi mediumnya - Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Viskositas lebih besar daripada mediumnya - Bersifat reversibel - Efek Tyndall lemah - Dapat berimigrasi ke anode - Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan
b. koloid hidrofob - Tidak mengadsorpsi mediumnya - hanya stabil pada konsntrasi kecil - mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit - Viskositas hampir sama dengan mediumnya - tidak reversible - Efek Tyndall lebih jelas - Akan bergerak ke anode - Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1. Efek Tyndall adalah proses penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. CONTOH: Asap rokok yang terkena sinar layar bioskop.
2. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel-partikel koloid.
3. Perbedaa Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob.
1. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya.
2. Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
koloid hidrofil, yaitu : - Mengadsorpsi mediumnya - Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Viskositas lebih besar daripada mediumnya - Bersifat reversibel - Efek Tyndall lemah - Dapat berimigrasi ke anode - Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
Sedangkan koloid hidrofob, yaitu : - Tidak mengadsorpsi mediumnya - hanya stabil pada konsntrasi kecil - mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit - Viskositas hampir sama dengan mediumnya - tidak reversible - Efek Tyndall lebih jelas - Akan bergerak ke anode - Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1. Efek Tyndall Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan. Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
2. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. Perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob a. hidrofob adalah koloid yang fase terdisfersinya berinteraksi lemah atau tidak ada interaksi dengan air sebagai media pendispersinya. b. hidrofil adalah koloid yang fase terdisfersinya berinteraksi kuat dengan air sebagai media pendispersinya.
1. Efek Tyndall Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya olehpartikel koloid yang mengakibatkan tampaknya jalan sinar yang melewati koloid. Contoh Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari, yaitu : - Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut - Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu - Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut. 2. Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak acak yang terus menerus yang terjadi pada partikel koloid. Gerak Brown terjadi akibat tumbukan partikel-partikel yang mengimbangi gaya gravitasi. 3. Perbedaan koloid hidrofil, yaitu : - Mengadsorpsi mediumnya - Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Viskositas lebih besar daripada mediumnya - Bersifat reversibel - Efek Tyndall lemah - Dapat berimigrasi ke anode - Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
Sedangkan koloid hidrofob, yaitu : - Tidak mengadsorpsi mediumnya - hanya stabil pada konsntrasi kecil - mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit - Viskositas hampir sama dengan mediumnya - tidak reversible - Efek Tyndall lebih jelas - Akan bergerak ke anode - Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1.Efek Tyndall Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Contoh dalam kehidupan sehari-hari : a. Terjadi warna merah dan jingga di langit pada pagi hari atau sore hari dan warna biru di langit pada siang hari. b. Sorot lampu mobil dan motor pada malam yang berkabut. c. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak tidak jelas saat ada asap. Hal ini membuat gambar film menjadi kabur. d. Bekas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut. e. Cahaya matahati yang masuk melalui ventilasi dan mengenai partikel-partikel debu di dalam ruang berdebu.
2.Gerak Brown -Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan. -Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3.Perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob a.Koloid Hidrofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari :protein , sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin. b.Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari :susu, mayonnaise, sol belerang, sol Fe(OH)₃, sol-sol sulfide, dan sol-sol logam.
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. Koloid Hidrofilik, yaitu: - Mengadsorpsi mediumnya - Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Viskositas lebih besar daripada mediumnya - Bersifat reversibel - Efek Tyndall lemah - Dapat berimigrasi ke anode - Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
koloid hidrofob, yaitu : - Tidak mengadsorpsi mediumnya - hanya stabil pada konsntrasi kecil - mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit - Viskositas hampir sama dengan mediumnya - tidak reversible - Efek Tyndall lebih jelas - Akan bergerak ke anode - Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan
2. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil
3.Perbedaan koloid hidrofil, yaitu Mengadsorpsi mediumnya,Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar,Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit,Viskositas lebih besar daripada mediumnya,Bersifat reversibel,Efek Tyndall lemah,Dapat berimigrasi ke anode,dan Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
koloid hidrofob, yaitu Tidak mengadsorpsi mediumnya,hanya stabil pada konsntrasi kecil,mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit,Viskositas hampir sama dengan mediumnya,tidak reversible,Efek Tyndall lebih jelas,Akan bergerak ke anode,dan Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1.Efek Tyndall Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2.Gerak Brown Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
3.Perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob -Koloid Liofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. -Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya.
Jika kedua jenis koloid diatas menggunakan air sebagai mediumnya, maka kedua jenis koloid tersebut akan disebut sebagai koloid Hidrofil dan koloid Hidrofob.
adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besaruntuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. CONTOH EFEK TYNDALL sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna birupada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
2. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Koloid Hidrofil, yaitu: a. Mengadsorpsi mediumnya b. Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar c. Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit d. Viskositas lebih besar daripada mediumnya e. Bersifat reversibel
koloid hidrofob, yaitu : a. Tidak mengadsorpsi mediumnya b. hanya stabil pada konsntrasi kecil c. mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit d. Viskositas hampir sama dengan mediumnya e. tidak reversible
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. 2. Gerak Brown Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat. 3. Hidrofil : - Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. - Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. - Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. - Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. - Memberikan Efek Tyndall yang lemah. - Viskositas lebih besar. - Stabil pada konsentrasi yang lebih besar. - Mengadsorpsi medium pendispersi. Kesimpulan : Koloid Hidrofil Bersifat Reversibel.
Hidrofob : - Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. - sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit. - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya. - Efek Tyndall Kuat. - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi. Kesimpulan : Koloid Hidrofob Bersifat ireversibel (lailatussadiyah48.blogspot.com)
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3.Hidrofilik - Mengadsorpsi medium pendispersi -Memberikan Efek Tyndall yang lemah -Viskositas lebih besar -Stabil pada konsentrasi yang lebih besar -Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Bersifat Reversibel
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Yang dimaksud dengan Efek Tyndall Adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid. 2. Gerak Brown adalah gerakan terus-menerus dari partikel koloid, karena bertumbukan dengan partikel medium pendispersi. 3. Yang dimaksud dengan koloid Hidrofil adalah koloid yang masa terdispersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik-menarik yang cukup kuat. Sedangkan Yang dimaksud dengan koloid Hidrofob adalah koloid yang masa tersidpersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik-menarik yang lemah.
1. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel koloid. 2. Gerak Brown adalah gerak partikel koloid yang terus-menerus dengan gerakan patah-patah (gerak zig-zag). Gerak Brown terjadi karena akibat adanya tumbukan partikel-partikel dengan medium pendispersinya. 3. Koloid liofil merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah menarik medium pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji. Sedangkan koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya. Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH)3.
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. 2. Gerak Brown merupakan gerak zig-zag (patah-patah) pertikel koloid secara terus menerus. Gerak Brown hanya dapat diamati menggunakan mikroskop ultra. Nama gerak ini diambil dari penemunya, yaitu seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Brown. Gerak Brown dapat tejadi karena ukuran partikel koloid kecil sehingga tumbukan medium pendispersi pada fasa terdispersi tidak seimbang. Pada larutan juga terjadi gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati karena ukuran partikelnya sangat kecil. Sementara itu, pada suspensi tidak terjadi Gerak Brown karena ukuran partikelnya besar sehingga tumbukan dengan medium pendispersi yang dialami partikelnya seimbang. 3. Koloid Liofil dan Koloid Liofob adalah salah satu sifat koloid yang didasarkan pada sifat adsorpsi dari zat terdispersi (fase padat) terhadap mediumnya (fase cair). Koloid Liofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Jika kedua jenis koloid diatas menggunakan air sebagai mediumnya, maka kedua jenis koloid tersebut akan disebut sebagai koloid Hidrofil dan koloid Hidrofob.
Perbedaan sol hidrofil dengan sol hidrofob disimpulkan sebagai berikut.
No. Sol Hidrofil Sol Hidrofob 1. Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya 2. Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar Hanya stabil pada konsentrasi kecil 3. Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit 4. Viskositas lebih besar daripada mediumnya Viskositas hampir sama dengan mediumnya 5. Bersifat reversible Tidak reversibel 6. Efek Tyndall lemah Efek Tyndall lebih jelas
1 Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besaruntuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. 2 Gerak Brown merupakan gerak zig-zag (patah-patah) pertikel koloid secara terus menerus. Gerak Brown hanya dapat diamati menggunakan mikroskop ultra. Nama gerak ini diambil dari penemunya, yaitu seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Brown. Gerak Brown dapat tejadi karena ukuran partikel koloid kecil sehingga tumbukan medium pendispersi pada fasa terdispersi tidak seimbang. Pada larutan juga terjadi gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati karena ukuran partikelnya sangat kecil. Sementara itu, pada suspensi tidak terjadi Gerak Brown karena ukuran partikelnya besar sehingga tumbukan dengan medium pendispersi yang dialami partikelnya seimbang. 3 Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Tebel Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob Hidrofilik Hidrofob Mengadsorpsi medium pendispersi Tidak mengadsorpsi medium pendispersi Memberikan Efek Tyndall yang lemah Efek Tyndall Kuat Viskositas lebih besar Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya Stabil pada konsentrasi yang lebih besar Stabil pada konsentrasi kecil Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Bersifat Reversibel Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown adalah gerakan terus menerus dari suatu partikel zat cair ataupun gas, artinya partikel-partikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner atau sepenuhnya diam. Hal ini, pertama kali dibuktikan dan dicetuskan oleh Robert Brown seorang botanis Skotlandia pada tahun 1827. Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. Koloid Liofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Jika kedua jenis koloid diatas menggunakan air sebagai mediumnya, maka kedua jenis koloid tersebut akan disebut sebagai koloid Hidrofil dan koloid Hidrofob.
1.Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall? Efek Tyndall ialah Penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid Contohnya : - Sorot lampu mobil -Proyektor Bioskop
2. Apa yang dimaksud dengan gerak Brown? Mengapa gerak Brown dapat terjadi? Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Hal ini pertama kali diamati oleh Robert Brown (1773-1858), seorang ahli botani inggris pada tahun 1827. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk system koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3.Jelaskan perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob? Perbedaan koloid liofil dengan koloid liofob : Koloid liofil yaitu Fase terdispersinya suka air (pelarut) contoh nya : agar-agar, lem, dan cat Sedangan Koloid Liofob yaitu Fase Terdispersinya tidak suka medium pendispersi Contoh : sel belerang dan sol logam
1. Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall? Efek Tyndall efek Tyndall adalah gejala penghamburan berkas cahaya oleh partikel koloid. Efek Tyndall digunakan untuk membedakan larutan sejati dengan koloid.
Penerapan Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut. Sorot cahaya mobil tampak jelas pada daerah yang berkabut. Berkas cahaya matahari terlihat jelas di sela-sela pohon yang sekitarnya berkabut. Berkas cahaya proyektor tampak jelas di gedung bioskop yang berasap.
2. Apa yang dimaksud dengan gerak Brown? Mengapa gerak Brown dapat terjadi? Gerak partikel koloid yang bergerak secara acak (zig-zag) dan berlangsung terus-menerus ini disebut Gerak Brown. Gerak Brown merupakan faktor penyebab stabilnya partikel koloid dalam medium pendispersinya dan partikel koloid dapat terhindar dari pengendapan karena adannya gerakan acak yang berlangsung terus-menerus dapat mengimbangi gaya gravitasi.
3.Jelaskan perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob? a. Koloid loifob adalah koloid yang partikel terdispersinya tidak disukai mediumnya karena gaya tarik-menariknya sangat lemah atau tidk ada. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofob, yaitu koloid dengan medium terdispersi berupa air, sedangkan zat-zat yang tersebar cenderung menolak molekul-molekul air sehingga diperoleh sistem koloid yang encer. Koloid hidrofof juga bisa disebut sebagai sol hidrofob. Contoh : susu, mayonaise, dan sol-sol logam.
b. Koloid dalam medium sol dibedakan menjadi koloid liofil dan koloid liofob. Koloid Liofil adalah koloid yang partikel terdispersinya menyukai mediumnya sehingga gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan emdiumnya besar. Jika mediumnya cair disebut koloid hidrofil. Koloid hidrofil adalah koloid dengan air sebagai medium penyebar (pendispersi), sedangkan zat yang tersebar cenderung menarik molekul air sehingga diperoleh sistem koloid yang kental, bahkan kadang-kadang setengah padat. Koloid hidrofil juga bisa disebut sebagai sol hidrofil. Contoh : protein, sabun, detergen, dan agar-agar.
efek tyndall adalah hamburan cahaya oleh partikel-partikel suspensi. Larutan sesungguhnya bersifat homogen dan jernih. Jika larutan itu dikenai sinar, maka akan tembus cahaya. Lain halnya dengan suspensi (campuran heterogen dan keruh), jika dikenai sinar, maka sinar akan dihamburkan oleh parikel-partikel suspensi itu. Seolah-olah sinar diserap sehingga dibelakang suspense tampak gelap. Hamburan cahaya oleh partikel suspense ini diselidiki oleh Tyndall, karenanya disebut dengan efek Tyndall. perpedaan antara Koloid Hidrofil dan Hidrofob koloid hidrofil 1. Mengadsorpsi medium pendispersi 2. Memberikan Efek Tyndall yang lemah 3. Viskositas lebih besar 4. Stabil pada konsentrasi yang lebih besar 5. Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit 6..Bersifat Reversibel koloid hidrofob 1. Tidak mengadsorpsi medium pendispersi 2. Efek Tyndall Kuat 3. Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinyaStabil pada 4. konsentrasi kecil 5. Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit 6. Bersifat ireversibel Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati.
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).Terjadinya gerak brown disebabkan karena adanya pergerakan partikel – partikel dari koloid dengan medium pendispersi zat atau gas, yang akan menghasilkan tumbukan dengan partikel – partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. perbedaan hidrofilik dan hidrofob Hidrofilik - Mengadsorpsi medium pendispersi -Memberikan Efek Tyndall yang lemah -Viskositas lebih besar -Stabil pada konsentrasi yang lebih besar -Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Bersifat Reversibel
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. - SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. *pengertian gerak brown partikel-partikel koloid yang secara terus-menerus bergerak lurus kesegala arah secara acak (zig-zag). Gerak zig-zag dan tidak beraturan
*sebab terjadinya gerak brown Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob Hidrofilik Mengadsorpsi medium pendispersi Memberikan Efek Tyndall yang lemah Viskositas lebih besar Stabil pada konsentrasi yang lebih besar Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel Bersifat ireversibel
*Hidrofob Tidak mengadsorpsi medium pendispersi Efek Tyndall Kuat Viskositas hampir sm dngn medium pendispersinya Mudah digumpalkan dengan-penambahan elektrolit penambahan elektrolit Stabil pada konsentrasi kecil
1. Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. Efek Tyndall tidak sama untuk setiap sinar yang mempunyai panjang gelombang berbeda. sinar kuning, misalnya : lebi sedikit dihamburkan. itulah sebabnya lampu warna kuning dipakai pada saat berkabut, dimana cahaya kuning lebih dapat menembus kabut dan terlihat oleh pemakai jalan.
2. Gerak Brown merupakan gerak zig-zag atau gerak acak. Terjadinya gerak brown pada Sistem koloid juga mempunyai sifat kinetik selain sifat optic yang telah dijelaskan. Sifat kinetik ini dapat terjadi karena disebabkan oleh gerakan termal dan gravitasi. Dua hal ini menyebabkan sistem koloid dapat bergerak zig-zag. Gerakan ini pertama ditemukan oleh seorang ahli biologi yang bernama Robert Brown yang melakukan pengamatan pada serbuk sari dengan menggunakan mikroskop, sehingga dinamakan gerak Brown. Gerak Brown juga terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.
3. perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob koloid hidrofil adalah sistem koloid yang gaya tarik-menarik antar zat terdispersi dengan mediumnya sangat lemah atau tidak ada. hidrofilik biasanya : -Mengadsorpsi medium pendispersi -Memberikan Efek Tyndall yang lemah -Viskositas lebih besar -Stabil pada konsentrasi yang lebih besar -Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit -Bersifat Reversibel
sedangkan koloid hidrofil adalah sistem koloid yang gaya tarik-menarik antar zat terdispersi dengan mediumnya sangat kuat. Hidrofob biasanya : -Tidak mengadsorpsi medium pendispersi -Efek Tyndall Kuat -Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya -Stabil pada konsentrasi kecil -Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit -Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. Gerak Brown Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi). Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat. 3. Hidrofil : - Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. - Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. - Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. - Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. - Memberikan Efek Tyndall yang lemah. - Viskositas lebih besar. - Stabil pada konsentrasi yang lebih besar. - Mengadsorpsi medium pendispersi. Kesimpulan : Koloid Hidrofil Bersifat Reversibel.
Hidrofob : - Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. - sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit. - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya. - Efek Tyndall Kuat. - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi. Kesimpulan : Koloid Hidrofob Bersifat ireversibel
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. #Pengertian Gerak Brown --> Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
#Sebab terjadinya Gerak Brown --> Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil. Albert Einstein mempunyai penjelasan matematis tentang gerak Brown. Menurut Einstein, suatu partikel mikroskopis yang melayang dalam suatu medium akan menunjukan gerakan acak karena banyaknya tabrakan oleh molekul-molekul pada sisi-sisi partikel itu tidak sama. Akibatnya, partikel koloid akan bergerak searah dengan arah resultan vektor atas gaya yang bekerja pada partikel koloid tersebut. Disamping itu, kenaikan temperatur meningkatkan laju gerak Brown. Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidak mungkin memisah meskipun didiamkan.
3. Perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob -->
#Koloid Hidrofil Koloid hidrofil relatif stabil dan mudah dibuat, misalnya dengan cara pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi (penghilangan air) koloid hidrofil. Dengan menambahkan medium pendispersi, gelatin dapat terbentuk kembali menjadi koloid sebab prosesnya dapat balik (reversible). Koloid hidrofob umumnya kurang stabil dan cenderung mudah mengendap. Waktu yang diperlukan untuk mengendap sangat beragam bergantung pada kemampuan agregat (mengumpul) dari koloid tersebut. Lumpur adalah koloid jenis hidrofob. Lumpur akan mengendap dalam waktu relatif singkat. Namun, ada juga koloid hidrofob yang berumur panjang, misalnya sol emas. Sol emas dalam medium air dapat bertahan sangat lama. Sol emas yang dibuat oleh Mi hael Faraday pada 1857 sampai saat ini masih berupa sol emas dan disimpan di museum London.
Hidrofilik biasanya : *Mengadsorpsi medium pendispersi *Memberikan Efek Tyndall yang lemah *Viskositas lebih besar *Stabil pada konsentrasi yang lebih besar *Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit *Bersifat Reversibel
#Koloid Hidrofob Koloid hidrofob bersifat tidak dapat balik (irrerersible). Jika koloid hidrofob mengalami dehidrasi (kehilangan air), koloid tersebut tidak dapat kembali ke keadaan semula walaupun ditambahkan air. Sejumlah kecil gelatin atau koloid hidrofil sering ditambahkan ke dalam sol logam yang bertujuan untuk melindungi atau menstabilkan koloid logam tersebut. Koloid hidrofil yang dapat menstabilkan koloid hidrofob disebut koloid protektif atau koloid pelindung. Koloid protektif bertindak melindungi muatan partikel koloid dengan cara melapisinya agar terhindar dari koagulasi. Protein kasein bertindak sebagai koloid protektif dalam air susu. Gelatin digunakan sebagai koloid pelindung dalam es krim untuk menjaga agar tidak membentuk es batu.
Hidrofob biasanya : *Tidak mengadsorpsi medium pendispersi *Efek Tyndall Kuat *Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya *Stabil pada konsentrasi kecil *Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit *Bersifat ireversibel
1. Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall? Efek Tyndall adalah Pristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Contohnya : pada saat lampu sorot bioskop dihidupkan, maka debu yang terkena cahaya akan terlihat jelas.
2. Apa yang dimaksud dengan gerak Brown? Mengapa gerak Brown dapat terjadi? Gerakan Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan/zig-zag) Alasan : Karena ukuran partikel koloid kecil sehingga terjadi tumbukan medium pendispersi pada fasa terdispersi tidak seimbang.
3.Jelaskan perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob? koloid Hidrofil adalah koloid yang masa terdispersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik-menarik yang cukup kuat. Sedangkan Yang dimaksud dengan koloid Hidrofob adalah koloid yang masa tersidpersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik-menarik yang lemah.
yang menyebabkan gaya tarik-menarik Hidrofolik kuat yaitu : - Mengadsorpsi medium pendispersi - Memberikan Efek Tyndall yang lemah - Viskositas lebih besar - Stabil pada konsentrasi yang lebih besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat Reversibel
yang menyebabkan gaya tarik-menarik Hidrofob lemah yaitu : - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1.Yang di maksud dengan efek tyndall adalah hamburan cahaya oleh partikel-partikel suspensi. Larutan sesungguhnya bersifat homogen dan jernih. Jika larutan itu dikenai sinar, maka akan tembus cahaya. Lain halnya dengan suspensi (campuran heterogen dan keruh), jika dikenai sinar, maka sinar akan dihamburkan oleh parikel-partikel suspensi itu. Seolah-olah sinar diserap sehingga dibelakang suspense tampak gelap. Hamburan cahaya oleh partikel suspense ini diselidiki oleh Tyndall, karenanya disebut dengan efek Tyndall.
2.Gerak Brown adalah gerakan terus menerus dari suatu partikel zat cair ataupun gas, artinya partikel-partikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner atau sepenuhnya diam, dan mengapa gerak ini bisa terjadi?Gerak ini dapat diamati pada zat cair koloid atau gas. Di dalam suatu ruang pergerakan partikel gas tersebut (analogie terhadap zat cair juga) bergerak bebas dan tidak teratur, dengan kata lain partikel gas itu bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bila partikel gas tersebut menabrak partikel gas lain atau menabrak tembok dinding ruang, maka kecepatan serta arah vektornya ikut berubah. Penyebaran kecepatan ini dapat dirumuskan dengan penyebaran kecepatan Maxwell yang memberikan gambaran bahwa kecepatan partikel tergantung dari temperatur ruang dan lingkungannya.
3.Hidrofil : - Mengadsorpsi medium pendispersi - Memberikan efek tyndall yang lemah - Viskositas lebih besar - Stabil pada konsentrasi yang lebih besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat refersibel.
Sedangkan, Hidrofob : - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall kuat - Viskositas hamper sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
Efek Tyndall merupakan salah satu dari sekian banyak sifat-sifat koloid. Untuk dapat mengalami efek tyndall sebuah partikel koloid haruslah mempunyai ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 1 - 100 nm. Untuk dapat memiliki efek tyndall larutan koloid harus lah bersifat homogen. 2. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. 3. Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Hidrofilik
Mengadsorpsi medium pendispersi Memberikan Efek Tyndall yang lemah Viskositas lebih besar Stabil pada konsentrasi yang lebih besar Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Bersifat Reversibel
Hidrofob Tidak mengadsorpsi medium pendispersi Efek Tyndall Kuat Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya Stabil pada konsentrasi kecil Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa ini terjadi dengan jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala arah. contohnya : Seandainya bila terjebak di ruangbawah tanah berdebu yang gelap gulita pada siang hari, debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar yang masuk melalui celah yang kecil. 2. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak dan gerakannya ini dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bergetar di tempat seperti pada zat padat. Pergerakan partikel-partikel untuk sistem koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel koloid cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang, sehingga terjadi resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak Brown atau gerak zigzag. 3. Koloid Liofil dan Koloid Liofob adalah salah satu sifat koloid yang didasarkan pada sifat adsorpsi dari zat terdispersi (fase padat) terhadap mediumnya (fase cair). Koloid Liofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Jika kedua jenis koloid diatas menggunakan air sebagai mediumnya, maka kedua jenis koloid tersebut akan disebut sebagai koloid Hidrofil dan koloid Hidrofob. Contoh koloid Liofil dan Koloid Liofob Contoh paling sederhana dari koloid liofil adalah kanji, protein, sabun, agar-agar, deterjen dan gelatin. Sedangkan contoh dari koloid Liofob antara lain koloid sulfida, koloid logam, koloid belerang dan koloid Fe(OH)3. *Ciri-ciri Koloid Hidrofil >Gaya tarik menarik koloid hidrofil yang lebih kuat >Koloid Liofil lebih kental daripada mediumnya dan tidak terkoagulasi jika ditambah sedikit elektrolit >Koloid Liofil mempunyai sifat reversible. >Koloid liofil bersifat stabil >Koloid liofil adalah koloid yang berfungsi sebagai koloid pelindung.
*Ciri-ciri Koloid Hidrofob >Gaya tarik menarik koloid hidrofobl yang lemah. >Koloid liofob kurang stabil >Koloid Liofil mempunyai sifat irreversible.
1. Jika seberkas cahaya masuk ke dalam ruangan yang gelap melalui suatu celah, maka berkas cahaya tersebut akan tampak dengan nyata. Hal ini terjadi karena cahaya dihamburkan oleh partikel-partikel debu yang terdapat di ruangan. Debu-debu tersebut merupakan partikel koloid. Partikel-parikel debu tersebut sebenarnya tidak bisa dilihat, yang tampak adalah cahaya yang dihamburkan. Hamburan cahaya oleh partikel koloid dinamakan efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Mengapa gerak brown bisa terjadi? Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil. Albert Einstein mempunyai penjelasan matematis tentang gerak Brown. Menurut Einstein, suatu partikel mikroskopis yang melayang dalam suatu medium akan menunjukan gerakan acak karena banyaknya tabrakan oleh molekul-molekul pada sisi-sisi partikel itu tidak sama. Akibatnya, partikel koloid akan bergerak searah dengan arah resultan vektor atas gaya yang bekerja pada partikel koloid tersebut. Disamping itu, kenaikan temperatur meningkatkan laju gerak Brown. Ini membuktikan, bahwa energi kinetik molekul merupakan fungsi temperatur. Ramalan matematis Einstein mengenai tabrakan acak yang tidak seragam itu dibuktikan kebenarannya oleh ilmuan Prancis, Jean Periin. Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidak mungkin memisah meskipun didiamkan.
3. Tabel Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob.
Koloid Liofil Koloid Liofob Daya absorbsi trhadap mediumnya kuat Daya absorbsi terhadap mediumnya lemah Efek Tyndall kurang jelas terlihat Efek Tyndalljelas terlihat Viskoitas (kekentalan) lebih besar dari mediumnya Viskoitas (kekentalan) lebih kecil dari mediumnya Tidak mudah menggumpal Mudah menggumpal Bersifat reversibel Bersifat irreversibel Stabil Kurang stabil Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat anorganik
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. - Efek Tyndall merupakan salah satu dari sekian banyak sifat-sifat koloid. Untuk dapat mengalami efek tyndall sebuah partikel koloid haruslah mempunyai ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 1 - 100 nm. Untuk dapat memiliki efek tyndall larutan koloid harus lah bersifat homogen. - Contoh Efek Tyndall sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
2. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown - Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.
3. Hidrofil - Mengadsorpsi medium pendispersi - Memberikan Efek Tyndall yang lemah - Viskositas lebih besar - Stabil pada konsentrasi yang lebih besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat Reversibel
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1.) Efek Tyndall Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati. 2.) Gerak Brown Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown. 3.) perbedaan Koloid Liofil dan Liofom Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. Hal ini disebut solvatasi/hidratasi. Dengan cara itu butir-butir koloid tersebut terhindar dari agregasi (pengelompokan). Hal demikian tidak terjadi pada koloid liofob/hidrofob. Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa muatan koloid menstabilkan sistem koloid. Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. Apabila zat padat tersebut dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentuk kembali sol hidrofil. Dengan perkataan lain, sol hidrofil bersifat reversibel. Sebaliknya, sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. Sekali zat terdispersi telah dipisahkan, tidak akan membentuk sol lagi jika dicampur kembali dengan air.
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. - SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
AHMAD HERU SAPUTRA XI IPA 1 (herubem.blogspot.com)
1 Efek Tyndall .Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati. 2 Gerak Brown Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). 3 Koloid hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid hidrofob. Butir-butir koloid hidrofil membungkus diri dengan cairanair mediumnya. Hal ini disebut solvatasi. Dengan cara itu butir-butir koloid tersebut terhindar dari agregasi (pengelompokan). Hal demikian tidak terjadi pada koloid hidrofob. Koloid hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa muatan koloid menstabilkan sistem koloid.Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. Apabila zat padat tersebut dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentuk kembali sol hidrofil.
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besaruntuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. Efek Tyndall merupakan salah satu dari sekian banyak sifat-sifat koloid. Untuk dapat mengalami efek tyndall sebuah partikel koloid haruslah mempunyai ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 1 - 100 nm.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.
3. Koloid hidrofil relatif stabil (Gambar 9.3) dan mudah dibuat, misalnya dengan cara pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi (penghilangan air) koloid hidrofil. Dengan menambahkan medium pendispersi, gelatin dapat terbentuk kembali menjadi koloid sebab prosesnya dapat balik (reversible). Koloid hidrofob bersifat tidak dapat balik (irrerersible). Jika koloid hidrofob mengalami dehidrasi (kehilangan air), koloid tersebut tidak dapat kembali ke keadaan semula walaupun ditambahkan air.
1. Efek Tyndall adalah proses penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. CONTOH: pada saat kita naik kendaraan di malam hari dan akan terlihat kabut di sekitaran cahaya lampu kendaraan .
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. - SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. Perbedaan koloid hidrofil, yaitu : - Mengadsorpsi mediumnya - Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Viskositas lebih besar daripada mediumnya - Bersifat reversibel - Efek Tyndall lemah - Dapat berimigrasi ke anode - Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
sedangkan Hidrofob : - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- Sebab Terjadinya Gerak BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. Hidrofil - Mengadsorpsi medium pendispersi - Memberikan efek tyndall yang lemah - Viskositas lebih besar - Stabil pada konsentrasi yang lebih besar - Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit - Bersifat reversibel
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. Koloid Hidrofilik, yaitu: - Mengadsorpsi mediumnya - Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar - Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Viskositas lebih besar daripada mediumnya - Bersifat reversibel - Efek Tyndall lemah - Dapat berimigrasi ke anode - Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
koloid hidrofob, yaitu : - Tidak mengadsorpsi mediumnya - hanya stabil pada konsntrasi kecil - mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit - Viskositas hampir sama dengan mediumnya - tidak reversible - Efek Tyndall lebih jelas - Akan bergerak ke anode - Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. - SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3.Hidrofilik - Mengadsorpsi medium pendispersi -Memberikan Efek Tyndall yang lemah -Viskositas lebih besar -Stabil pada konsentrasi yang lebih besar -Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Bersifat Reversibel
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Yang dimaksud dengan Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall. 2. Yang dimaksud dengan Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat. 3. Perbedaa Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. * Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). *Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh:
•Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1.efek tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid
2.gerak brown ialah gerakan yang tidak beraturan gerak brown terjadi karena ketidakseimbangannya molekul - molekul medium terhadap partikel koloid
3.yang dimaksud koloid hidrofil adalah koloid yang masa pendispersi dan terdispersinya gaya tarik menariknya kuat sedangkan koloid hidrofop adalah koloid yang massa pendispersi dan terdispersinya gaya tarik menariknya lemah
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. - SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel Fernando Silaban XI IPA 2 (silabanfernando07@gmail.com)
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. - SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel Margiono XI IPA 2 (margiono65@gmail.com)
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul. - SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. CONTOH : 1) Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok sengga gambar film yang ada di layar menjadi tidak jelas. 2) Sorot lampu mobil pada malam hari yang berdebu, berasap, atau berkabut akan tampak jelas. 3) Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut akan tampak jelas.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). dapat terjadi karena ada tumbukan tidak seimbang yang terjadi pada molekul - molekul medium terhadap partikel Koloid.
3. Hidrofil : - Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. - Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. - Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. - Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. - Memberikan Efek Tyndall yang lemah. - Viskositas lebih besar. - Stabil pada konsentrasi yang lebih besar. - Mengadsorpsi medium pendispersi. Kesimpulan : Koloid Hidrofil Bersifat Reversibel.
Hidrofob : - Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. - sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit. - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya. - Efek Tyndall Kuat. - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi. Kesimpulan : Koloid Hidrofob Bersifat ireversibel
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK - MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI - MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH - VISKOSITAS LEBIH BESAR - STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR - TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT - BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob - Tidak mengadsorpsi medium pendispersi - Efek Tyndall Kuat - Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya - Stabil pada konsentrasi kecil - Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit - Bersifat ireversibel
64 komentar:
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
THERESITA SANARA XI IPA 2 (sanaratheresita.blogspot.com)
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid.
2.Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil
3. Koloid liofob memiliki kestabilan rendah, sedangkan koloid liofil memiliki kestabilan tinggi. Liofob berasal dari bahasa Latin yang artinya menolak pelarut, sedangkan liofil berarti menyukai pelarut. Jika medium pendispersi dalam koloid adalah air maka digunakan istilah hidrofob dan hidrofil sebagai pengganti liofob dan liofil.
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
Robiatul Adawiyah XI IPA 2
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya olehpartikel koloid yang mengakibatkan tampaknya jalan sinar yang melewati koloid.
Contoh Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
- Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut
- Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu
- Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak yang terus menerus yang terjadi pada partikel koloid. Gerak Brown terjadi akibat tumbukan partikel-partikel yang mengimbangi gaya gravitasi.
3. Perbedaan koloid hidrofil, yaitu :
- Mengadsorpsi mediumnya
- Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Viskositas lebih besar daripada mediumnya
- Bersifat reversibel
- Efek Tyndall lemah
- Dapat berimigrasi ke anode
- Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
Sedangkan koloid hidrofob, yaitu :
- Tidak mengadsorpsi mediumnya
- hanya stabil pada konsntrasi kecil
- mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
- Viskositas hampir sama dengan mediumnya
- tidak reversible
- Efek Tyndall lebih jelas
- Akan bergerak ke anode
- Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
hehehehe. di kerjoin galooo ye . . .
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar.
CONTOH :
1) Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok sengga gambar film yang ada di layar menjadi tidak jelas.
2) Sorot lampu mobil pada malam hari yang berdebu, berasap, atau berkabut akan tampak jelas.
3) Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut akan tampak jelas.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
dapat terjadi karena ada tumbukan tidak seimbang yang terjadi pada molekul - molekul medium terhadap partikel Koloid.
3. Hidrofil :
- Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob.
- Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya.
- Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit.
- Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan.
- Memberikan Efek Tyndall yang lemah.
- Viskositas lebih besar.
- Stabil pada konsentrasi yang lebih besar.
- Mengadsorpsi medium pendispersi.
Kesimpulan : Koloid Hidrofil Bersifat Reversibel.
Hidrofob :
- Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik.
- sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit.
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit.
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya.
- Efek Tyndall Kuat.
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi.
Kesimpulan : Koloid Hidrofob Bersifat ireversibel
1. Yang dimaksud dengan Efek Tyndall
ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Yang dimaksud dengan Gerak Brown
ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. Perbedaa Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob.
- Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka).
- Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh:
•Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
•Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH) 3 , sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak Brown dapat terjadi karena partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob
a. koloid hidrofil :
- Mengadsorpsi mediumnya
- Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Viskositas lebih besar daripada mediumnya
- Bersifat reversibel
- Efek Tyndall lemah
- Dapat berimigrasi ke anode
- Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan
b. koloid hidrofob
- Tidak mengadsorpsi mediumnya
- hanya stabil pada konsntrasi kecil
- mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
- Viskositas hampir sama dengan mediumnya
- tidak reversible
- Efek Tyndall lebih jelas
- Akan bergerak ke anode
- Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1. Efek Tyndall adalah proses penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. CONTOH: Asap rokok yang terkena sinar layar bioskop.
2. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel-partikel koloid.
3. Perbedaa Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob.
1. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya.
2. Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Tambahan >>
koloid hidrofil, yaitu :
- Mengadsorpsi mediumnya
- Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Viskositas lebih besar daripada mediumnya
- Bersifat reversibel
- Efek Tyndall lemah
- Dapat berimigrasi ke anode
- Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
Sedangkan koloid hidrofob, yaitu :
- Tidak mengadsorpsi mediumnya
- hanya stabil pada konsntrasi kecil
- mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
- Viskositas hampir sama dengan mediumnya
- tidak reversible
- Efek Tyndall lebih jelas
- Akan bergerak ke anode
- Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa di mana jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala jurusan.
Contoh: sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat pendispersi. Karena gerak aktif yang terus menerus ini, partikel koloid tidak memisah jika didiamkan.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. Perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob
a. hidrofob adalah koloid yang fase terdisfersinya berinteraksi lemah atau tidak ada interaksi dengan air sebagai media pendispersinya.
b. hidrofil adalah koloid yang fase terdisfersinya berinteraksi kuat dengan air sebagai media pendispersinya.
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya olehpartikel koloid yang mengakibatkan tampaknya jalan sinar yang melewati koloid.
Contoh Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
- Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut
- Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu
- Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.
2. Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerak acak yang terus menerus yang terjadi pada partikel koloid. Gerak Brown terjadi akibat tumbukan partikel-partikel yang mengimbangi gaya gravitasi.
3. Perbedaan koloid hidrofil, yaitu :
- Mengadsorpsi mediumnya
- Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Viskositas lebih besar daripada mediumnya
- Bersifat reversibel
- Efek Tyndall lemah
- Dapat berimigrasi ke anode
- Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
Sedangkan koloid hidrofob, yaitu :
- Tidak mengadsorpsi mediumnya
- hanya stabil pada konsntrasi kecil
- mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
- Viskositas hampir sama dengan mediumnya
- tidak reversible
- Efek Tyndall lebih jelas
- Akan bergerak ke anode
- Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1.Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari :
a. Terjadi warna merah dan jingga di langit pada pagi hari atau sore hari dan warna biru di langit pada siang hari.
b. Sorot lampu mobil dan motor pada malam yang berkabut.
c. Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak tidak jelas saat ada asap. Hal ini membuat gambar film menjadi kabur.
d. Bekas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut.
e. Cahaya matahati yang masuk melalui ventilasi dan mengenai partikel-partikel debu di dalam ruang berdebu.
2.Gerak Brown
-Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan.
-Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3.Perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob
a.Koloid Hidrofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari :protein , sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
b.Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari :susu, mayonnaise, sol belerang, sol Fe(OH)₃, sol-sol sulfide, dan sol-sol logam.
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri.
Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3.
Koloid Hidrofilik, yaitu:
- Mengadsorpsi mediumnya
- Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Viskositas lebih besar daripada mediumnya
- Bersifat reversibel
- Efek Tyndall lemah
- Dapat berimigrasi ke anode
- Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
koloid hidrofob, yaitu :
- Tidak mengadsorpsi mediumnya
- hanya stabil pada konsntrasi kecil
- mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
- Viskositas hampir sama dengan mediumnya
- tidak reversible
- Efek Tyndall lebih jelas
- Akan bergerak ke anode
- Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1. Efek Tyndall
adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan
2. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil
3.Perbedaan koloid hidrofil, yaitu Mengadsorpsi mediumnya,Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar,Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit,Viskositas lebih besar daripada mediumnya,Bersifat reversibel,Efek Tyndall lemah,Dapat berimigrasi ke anode,dan Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
koloid hidrofob, yaitu Tidak mengadsorpsi mediumnya,hanya stabil pada konsntrasi kecil,mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit,Viskositas hampir sama dengan mediumnya,tidak reversible,Efek Tyndall lebih jelas,Akan bergerak ke anode,dan Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1.Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2.Gerak Brown
Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
3.Perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob
-Koloid Liofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya.
-Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya.
Jika kedua jenis koloid diatas menggunakan air sebagai mediumnya, maka kedua jenis koloid tersebut akan disebut sebagai koloid Hidrofil dan koloid Hidrofob.
1. Efek Tyndall
adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besaruntuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
CONTOH EFEK TYNDALL
sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna birupada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
2. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Koloid Hidrofil, yaitu:
a. Mengadsorpsi mediumnya
b. Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
c. Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
d. Viskositas lebih besar daripada mediumnya
e. Bersifat reversibel
koloid hidrofob, yaitu :
a. Tidak mengadsorpsi mediumnya
b. hanya stabil pada konsntrasi kecil
c. mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
d. Viskositas hampir sama dengan mediumnya
e. tidak reversible
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi).
Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
3. Hidrofil :
- Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob.
- Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya.
- Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit.
- Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan.
- Memberikan Efek Tyndall yang lemah.
- Viskositas lebih besar.
- Stabil pada konsentrasi yang lebih besar.
- Mengadsorpsi medium pendispersi.
Kesimpulan : Koloid Hidrofil Bersifat Reversibel.
Hidrofob :
- Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik.
- sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit.
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit.
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya.
- Efek Tyndall Kuat.
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi.
Kesimpulan : Koloid Hidrofob Bersifat ireversibel
(lailatussadiyah48.blogspot.com)
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3.Hidrofilik
- Mengadsorpsi medium pendispersi
-Memberikan Efek Tyndall yang lemah
-Viskositas lebih besar
-Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
-Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Yang dimaksud dengan Efek Tyndall Adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid.
2. Gerak Brown adalah gerakan terus-menerus dari partikel koloid, karena bertumbukan dengan partikel medium pendispersi.
3. Yang dimaksud dengan koloid Hidrofil adalah koloid yang masa terdispersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik-menarik yang cukup kuat.
Sedangkan Yang dimaksud dengan koloid Hidrofob adalah koloid yang masa tersidpersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik-menarik yang lemah.
1. Efek Tyndall adalah penghamburan berkas cahaya oleh partikel-partikel koloid.
2. Gerak Brown adalah gerak partikel koloid yang terus-menerus dengan gerakan patah-patah (gerak zig-zag). Gerak Brown terjadi karena akibat adanya tumbukan partikel-partikel dengan medium pendispersinya.
3. Koloid liofil merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah menarik medium pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji. Sedangkan koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya. Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH)3.
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar.
2. Gerak Brown merupakan gerak zig-zag (patah-patah) pertikel koloid secara terus menerus. Gerak Brown hanya dapat diamati menggunakan mikroskop ultra. Nama gerak ini diambil dari penemunya, yaitu seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Brown. Gerak Brown dapat tejadi karena ukuran partikel koloid kecil sehingga tumbukan medium pendispersi pada fasa terdispersi tidak seimbang. Pada larutan juga terjadi gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati karena ukuran partikelnya sangat kecil. Sementara itu, pada suspensi tidak terjadi Gerak Brown karena ukuran partikelnya besar sehingga tumbukan dengan medium pendispersi yang dialami partikelnya seimbang.
3. Koloid Liofil dan Koloid Liofob adalah salah satu sifat koloid yang didasarkan pada sifat adsorpsi dari zat terdispersi (fase padat) terhadap mediumnya (fase cair). Koloid Liofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Jika kedua jenis koloid diatas menggunakan air sebagai mediumnya, maka kedua jenis koloid tersebut akan disebut sebagai koloid Hidrofil dan koloid Hidrofob.
Perbedaan sol hidrofil dengan sol hidrofob disimpulkan sebagai berikut.
No. Sol Hidrofil Sol Hidrofob
1. Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya
2. Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar Hanya stabil pada konsentrasi kecil
3. Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit
4. Viskositas lebih besar daripada mediumnya Viskositas hampir sama dengan mediumnya
5. Bersifat reversible Tidak reversibel
6. Efek Tyndall lemah Efek Tyndall lebih jelas
1 Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besaruntuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2 Gerak Brown merupakan gerak zig-zag (patah-patah) pertikel koloid secara terus menerus. Gerak Brown hanya dapat diamati menggunakan mikroskop ultra. Nama gerak ini diambil dari penemunya, yaitu seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Brown. Gerak Brown dapat tejadi karena ukuran partikel koloid kecil sehingga tumbukan medium pendispersi pada fasa terdispersi tidak seimbang. Pada larutan juga terjadi gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati karena ukuran partikelnya sangat kecil. Sementara itu, pada suspensi tidak terjadi Gerak Brown karena ukuran partikelnya besar sehingga tumbukan dengan medium pendispersi yang dialami partikelnya seimbang.
3 Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Tebel Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Hidrofilik Hidrofob
Mengadsorpsi medium pendispersi Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
Memberikan Efek Tyndall yang lemah Efek Tyndall Kuat
Viskositas lebih besar Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
Stabil pada konsentrasi yang lebih besar Stabil pada konsentrasi kecil
Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel Bersifat ireversibel
oke thnks,, dan bagi yang blm, harap segera
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown adalah gerakan terus menerus dari suatu partikel zat cair ataupun gas, artinya partikel-partikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner atau sepenuhnya diam. Hal ini, pertama kali dibuktikan dan dicetuskan oleh Robert Brown seorang botanis Skotlandia pada tahun 1827. Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. Koloid Liofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Jika kedua jenis koloid diatas menggunakan air sebagai mediumnya, maka kedua jenis koloid tersebut akan disebut sebagai koloid Hidrofil dan koloid Hidrofob.
1.Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall?
Efek Tyndall ialah Penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid
Contohnya : - Sorot lampu mobil
-Proyektor Bioskop
2. Apa yang dimaksud dengan gerak Brown? Mengapa gerak Brown dapat terjadi?
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Hal ini pertama kali diamati oleh Robert Brown (1773-1858), seorang ahli botani inggris pada tahun 1827.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bervibrasi di tempat seperti pada zat padat. Untuk system koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3.Jelaskan perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob?
Perbedaan koloid liofil dengan koloid liofob :
Koloid liofil yaitu Fase terdispersinya suka air (pelarut)
contoh nya : agar-agar, lem, dan cat
Sedangan
Koloid Liofob yaitu Fase Terdispersinya tidak suka medium pendispersi
Contoh : sel belerang dan sol logam
Intan Nurdayanti
1. Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall?
Efek Tyndall
efek Tyndall adalah gejala penghamburan berkas cahaya oleh partikel koloid. Efek Tyndall digunakan untuk membedakan larutan sejati dengan koloid.
Penerapan Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
Sorot cahaya mobil tampak jelas pada daerah yang berkabut.
Berkas cahaya matahari terlihat jelas di sela-sela pohon yang sekitarnya berkabut.
Berkas cahaya proyektor tampak jelas di gedung bioskop yang berasap.
2. Apa yang dimaksud dengan gerak Brown? Mengapa gerak Brown dapat terjadi?
Gerak partikel koloid yang bergerak secara acak (zig-zag) dan berlangsung terus-menerus ini disebut Gerak Brown.
Gerak Brown merupakan faktor penyebab stabilnya partikel koloid dalam medium pendispersinya dan partikel koloid dapat terhindar dari pengendapan karena adannya gerakan acak yang berlangsung terus-menerus dapat mengimbangi gaya gravitasi.
3.Jelaskan perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob?
a. Koloid loifob adalah koloid yang partikel terdispersinya tidak disukai mediumnya karena gaya tarik-menariknya sangat lemah atau tidk ada. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofob, yaitu koloid dengan medium terdispersi berupa air, sedangkan zat-zat yang tersebar cenderung menolak molekul-molekul air sehingga diperoleh sistem koloid yang encer. Koloid hidrofof juga bisa disebut sebagai sol hidrofob. Contoh : susu, mayonaise, dan sol-sol logam.
b. Koloid dalam medium sol dibedakan menjadi koloid liofil dan koloid liofob.
Koloid Liofil adalah koloid yang partikel terdispersinya menyukai mediumnya sehingga gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan emdiumnya besar. Jika mediumnya cair disebut koloid hidrofil. Koloid hidrofil adalah koloid dengan air sebagai medium penyebar (pendispersi), sedangkan zat yang tersebar cenderung menarik molekul air sehingga diperoleh sistem koloid yang kental, bahkan kadang-kadang setengah padat. Koloid hidrofil juga bisa disebut sebagai sol hidrofil.
Contoh : protein, sabun, detergen, dan agar-agar.
Nama : Novita Sari
Kelas : XI IPA 1
efek tyndall adalah hamburan cahaya oleh partikel-partikel suspensi. Larutan sesungguhnya bersifat homogen dan jernih. Jika larutan itu dikenai sinar, maka akan tembus cahaya. Lain halnya dengan suspensi (campuran heterogen dan keruh), jika dikenai sinar, maka sinar akan dihamburkan oleh parikel-partikel suspensi itu. Seolah-olah sinar diserap sehingga dibelakang suspense tampak gelap. Hamburan cahaya oleh partikel suspense ini diselidiki oleh Tyndall, karenanya disebut dengan efek Tyndall.
perpedaan antara Koloid Hidrofil dan Hidrofob
koloid hidrofil
1. Mengadsorpsi medium pendispersi
2. Memberikan Efek Tyndall yang lemah
3. Viskositas lebih besar
4. Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
5. Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit
6..Bersifat Reversibel
koloid hidrofob
1. Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
2. Efek Tyndall Kuat
3. Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinyaStabil pada 4. konsentrasi kecil
5. Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
6. Bersifat ireversibel
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati.
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).Terjadinya gerak brown disebabkan karena adanya pergerakan partikel – partikel dari koloid dengan medium pendispersi zat atau gas, yang akan menghasilkan tumbukan dengan partikel – partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3. perbedaan hidrofilik dan hidrofob
Hidrofilik
- Mengadsorpsi medium pendispersi
-Memberikan Efek Tyndall yang lemah
-Viskositas lebih besar
-Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
-Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. *pengertian gerak brown
partikel-partikel koloid yang secara terus-menerus bergerak lurus kesegala arah secara acak (zig-zag). Gerak zig-zag dan tidak beraturan
*sebab terjadinya gerak brown
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob
Hidrofilik
Mengadsorpsi medium pendispersi
Memberikan Efek Tyndall yang lemah
Viskositas lebih besar
Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel Bersifat ireversibel
*Hidrofob
Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
Efek Tyndall Kuat
Viskositas hampir sm dngn medium pendispersinya
Mudah digumpalkan dengan-penambahan elektrolit penambahan elektrolit
Stabil pada konsentrasi kecil
1. Efek Tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
Efek Tyndall tidak sama untuk setiap sinar yang mempunyai panjang gelombang berbeda. sinar kuning, misalnya : lebi sedikit dihamburkan. itulah sebabnya lampu warna kuning dipakai pada saat berkabut, dimana cahaya kuning lebih dapat menembus kabut dan terlihat oleh pemakai jalan.
2. Gerak Brown merupakan gerak zig-zag atau gerak acak.
Terjadinya gerak brown pada Sistem koloid juga mempunyai sifat kinetik selain sifat optic yang telah dijelaskan. Sifat kinetik ini dapat terjadi karena disebabkan oleh gerakan termal dan gravitasi. Dua hal ini menyebabkan sistem koloid dapat bergerak zig-zag. Gerakan ini pertama ditemukan oleh seorang ahli biologi yang bernama Robert Brown yang melakukan pengamatan pada serbuk sari dengan menggunakan mikroskop, sehingga dinamakan gerak Brown.
Gerak Brown juga terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.
3. perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob
koloid hidrofil adalah sistem koloid yang gaya tarik-menarik antar zat terdispersi dengan mediumnya sangat lemah atau tidak ada.
hidrofilik biasanya :
-Mengadsorpsi medium pendispersi
-Memberikan Efek Tyndall yang lemah
-Viskositas lebih besar
-Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
-Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit
-Bersifat Reversibel
sedangkan koloid hidrofil adalah sistem koloid yang gaya tarik-menarik antar zat terdispersi dengan mediumnya sangat kuat.
Hidrofob biasanya :
-Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
-Efek Tyndall Kuat
-Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
-Stabil pada konsentrasi kecil
-Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
-Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid, semakin cepat gerak Brown yang terjadi. Demikian pula, semakin besar ukuran partikel koloid, semakin lambat gerak Brown yang terjadi. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan tidak ditemukan dalam campuran heterogen zat cair dengan zat padat (suspensi).
Gerak Brown juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown semakin lambat.
3. Hidrofil :
- Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob.
- Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya.
- Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit.
- Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan.
- Memberikan Efek Tyndall yang lemah.
- Viskositas lebih besar.
- Stabil pada konsentrasi yang lebih besar.
- Mengadsorpsi medium pendispersi.
Kesimpulan : Koloid Hidrofil Bersifat Reversibel.
Hidrofob :
- Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik.
- sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit.
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit.
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya.
- Efek Tyndall Kuat.
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi.
Kesimpulan : Koloid Hidrofob Bersifat ireversibel
1. Pengertian Efek Tyndall -->
Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. #Pengertian Gerak Brown -->
Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
#Sebab terjadinya Gerak Brown -->
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya.
Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil. Albert Einstein mempunyai penjelasan matematis tentang gerak Brown.
Menurut Einstein, suatu partikel mikroskopis yang melayang dalam suatu medium akan menunjukan gerakan acak karena banyaknya tabrakan oleh molekul-molekul pada sisi-sisi partikel itu tidak sama.
Akibatnya, partikel koloid akan bergerak searah dengan arah resultan vektor atas gaya yang bekerja pada partikel koloid tersebut. Disamping itu, kenaikan temperatur meningkatkan laju gerak Brown.
Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidak mungkin memisah meskipun didiamkan.
3. Perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob -->
#Koloid Hidrofil
Koloid hidrofil relatif stabil dan mudah dibuat, misalnya dengan cara pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi (penghilangan air) koloid hidrofil. Dengan menambahkan medium pendispersi, gelatin dapat terbentuk kembali menjadi koloid sebab prosesnya dapat balik (reversible). Koloid hidrofob umumnya kurang stabil dan cenderung mudah mengendap. Waktu yang diperlukan untuk mengendap sangat beragam bergantung pada kemampuan agregat (mengumpul) dari koloid tersebut. Lumpur adalah koloid jenis hidrofob. Lumpur akan mengendap dalam waktu relatif singkat. Namun, ada juga koloid hidrofob yang berumur panjang, misalnya sol emas. Sol emas dalam medium air dapat bertahan sangat lama. Sol emas yang dibuat oleh Mi hael Faraday pada 1857 sampai saat ini masih berupa sol emas dan disimpan di museum London.
Hidrofilik biasanya :
*Mengadsorpsi medium pendispersi
*Memberikan Efek Tyndall yang lemah
*Viskositas lebih besar
*Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
*Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit
*Bersifat Reversibel
#Koloid Hidrofob
Koloid hidrofob bersifat tidak dapat balik (irrerersible). Jika koloid hidrofob mengalami dehidrasi (kehilangan air), koloid tersebut tidak dapat kembali ke keadaan semula walaupun ditambahkan air. Sejumlah kecil gelatin atau koloid hidrofil sering ditambahkan ke dalam sol logam yang bertujuan untuk melindungi atau menstabilkan koloid logam tersebut. Koloid hidrofil yang dapat menstabilkan koloid hidrofob disebut koloid protektif atau koloid pelindung. Koloid protektif bertindak melindungi muatan partikel koloid dengan cara melapisinya agar terhindar dari koagulasi. Protein kasein bertindak sebagai koloid protektif dalam air susu. Gelatin digunakan sebagai koloid pelindung dalam es krim untuk menjaga agar tidak membentuk es batu.
Hidrofob biasanya :
*Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
*Efek Tyndall Kuat
*Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
*Stabil pada konsentrasi kecil
*Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
*Bersifat ireversibel
1. Apa yang dimaksud dengan efek Tyndall?
Efek Tyndall adalah Pristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan.
Contohnya : pada saat lampu sorot bioskop dihidupkan, maka debu yang terkena cahaya akan terlihat jelas.
2. Apa yang dimaksud dengan gerak Brown? Mengapa gerak Brown dapat terjadi?
Gerakan Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan/zig-zag)
Alasan : Karena ukuran partikel koloid kecil sehingga terjadi tumbukan medium pendispersi pada fasa terdispersi tidak seimbang.
3.Jelaskan perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob?
koloid Hidrofil adalah koloid yang masa terdispersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik-menarik yang cukup kuat.
Sedangkan Yang dimaksud dengan koloid Hidrofob adalah koloid yang masa tersidpersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik-menarik yang lemah.
yang menyebabkan gaya tarik-menarik Hidrofolik kuat yaitu :
- Mengadsorpsi medium pendispersi
- Memberikan Efek Tyndall yang lemah
- Viskositas lebih besar
- Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat Reversibel
yang menyebabkan gaya tarik-menarik Hidrofob lemah yaitu :
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1.Yang di maksud dengan efek tyndall adalah hamburan cahaya oleh partikel-partikel suspensi. Larutan sesungguhnya bersifat homogen dan jernih. Jika larutan itu dikenai sinar, maka akan tembus cahaya. Lain halnya dengan suspensi (campuran heterogen dan keruh), jika dikenai sinar, maka sinar akan dihamburkan oleh parikel-partikel suspensi itu. Seolah-olah sinar diserap sehingga dibelakang suspense tampak gelap. Hamburan cahaya oleh partikel suspense ini diselidiki oleh Tyndall, karenanya disebut dengan efek Tyndall.
2.Gerak Brown adalah gerakan terus menerus dari suatu partikel zat cair ataupun gas, artinya partikel-partikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner atau sepenuhnya diam, dan mengapa gerak ini bisa terjadi?Gerak ini dapat diamati pada zat cair koloid atau gas. Di dalam suatu ruang pergerakan partikel gas tersebut (analogie terhadap zat cair juga) bergerak bebas dan tidak teratur, dengan kata lain partikel gas itu bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bila partikel gas tersebut menabrak partikel gas lain atau menabrak tembok dinding ruang, maka kecepatan serta arah vektornya ikut berubah. Penyebaran kecepatan ini dapat dirumuskan dengan penyebaran kecepatan Maxwell yang memberikan gambaran bahwa kecepatan partikel tergantung dari temperatur ruang dan lingkungannya.
3.Hidrofil :
- Mengadsorpsi medium pendispersi
- Memberikan efek tyndall yang lemah
- Viskositas lebih besar
- Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat refersibel.
Sedangkan,
Hidrofob :
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall kuat
- Viskositas hamper sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
Efek Tyndall merupakan salah satu dari sekian banyak sifat-sifat koloid. Untuk dapat mengalami efek tyndall sebuah partikel koloid haruslah mempunyai ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 1 - 100 nm. Untuk dapat memiliki efek tyndall larutan koloid harus lah bersifat homogen.
2. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
3. Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Hidrofilik
Mengadsorpsi medium pendispersi
Memberikan Efek Tyndall yang lemah
Viskositas lebih besar
Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel
Hidrofob
Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
Efek Tyndall Kuat
Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
Stabil pada konsentrasi kecil
Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh larutan koloid, peristiwa ini terjadi dengan jalannya sinar dalam koloid dapat terlihat karena partikel koloid dapat menghamburkan sinar ke segala arah.
contohnya : Seandainya bila terjebak di ruangbawah tanah berdebu yang gelap gulita pada siang hari, debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar yang masuk melalui celah yang kecil.
2. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak dan gerakannya ini dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas, atau hanya bergetar di tempat seperti pada zat padat. Pergerakan partikel-partikel untuk sistem koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel koloid cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang, sehingga terjadi resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak Brown atau gerak zigzag.
3. Koloid Liofil dan Koloid Liofob adalah salah satu sifat koloid yang didasarkan pada sifat adsorpsi dari zat terdispersi (fase padat) terhadap mediumnya (fase cair). Koloid Liofil adalah sistem koloid di mana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif besar sehingga dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Koloid Liofob adalah sistem koloid dimana partikel terdispersinya mempunyai daya adsorpsi yang relatif kecil sehingga tidak dapat menarik dan mengadsorpsi molekul mediumnya. Jika kedua jenis koloid diatas menggunakan air sebagai mediumnya, maka kedua jenis koloid tersebut akan disebut sebagai koloid Hidrofil dan koloid Hidrofob.
Contoh koloid Liofil dan Koloid Liofob
Contoh paling sederhana dari koloid liofil adalah kanji, protein, sabun, agar-agar, deterjen dan gelatin. Sedangkan contoh dari koloid Liofob antara lain koloid sulfida, koloid logam, koloid belerang dan koloid Fe(OH)3.
*Ciri-ciri Koloid Hidrofil
>Gaya tarik menarik koloid hidrofil yang lebih kuat
>Koloid Liofil lebih kental daripada mediumnya dan tidak terkoagulasi jika ditambah sedikit elektrolit
>Koloid Liofil mempunyai sifat reversible.
>Koloid liofil bersifat stabil
>Koloid liofil adalah koloid yang berfungsi sebagai koloid pelindung.
*Ciri-ciri Koloid Hidrofob
>Gaya tarik menarik koloid hidrofobl yang lemah.
>Koloid liofob kurang stabil
>Koloid Liofil mempunyai sifat irreversible.
-HIDAYATI FADHILAH-
1. Jika seberkas cahaya masuk ke dalam ruangan yang gelap melalui suatu celah, maka berkas cahaya tersebut akan tampak dengan nyata. Hal ini terjadi karena cahaya dihamburkan oleh partikel-partikel debu yang terdapat di ruangan. Debu-debu tersebut merupakan partikel koloid. Partikel-parikel debu tersebut sebenarnya tidak bisa dilihat, yang tampak adalah cahaya yang dihamburkan. Hamburan cahaya oleh partikel koloid dinamakan efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Mengapa gerak brown bisa terjadi?
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil. Albert Einstein mempunyai penjelasan matematis tentang gerak Brown. Menurut Einstein, suatu partikel mikroskopis yang melayang dalam suatu medium akan menunjukan gerakan acak karena banyaknya tabrakan oleh molekul-molekul pada sisi-sisi partikel itu tidak sama. Akibatnya, partikel koloid akan bergerak searah dengan arah resultan vektor atas gaya yang bekerja pada partikel koloid tersebut. Disamping itu, kenaikan temperatur meningkatkan laju gerak Brown. Ini membuktikan, bahwa energi kinetik molekul merupakan fungsi temperatur. Ramalan matematis Einstein mengenai tabrakan acak yang tidak seragam itu dibuktikan kebenarannya oleh ilmuan Prancis, Jean Periin. Gerak Brown ini juga membuktikan teori kinetik molekul. Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebut merata dalam medium pendispersinya dan tidak mungkin memisah meskipun didiamkan.
3. Tabel Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob.
Koloid Liofil Koloid Liofob
Daya absorbsi trhadap mediumnya kuat Daya absorbsi terhadap mediumnya lemah
Efek Tyndall kurang jelas terlihat Efek Tyndalljelas terlihat
Viskoitas (kekentalan) lebih besar dari mediumnya Viskoitas (kekentalan) lebih kecil dari mediumnya
Tidak mudah menggumpal Mudah menggumpal
Bersifat reversibel Bersifat irreversibel
Stabil Kurang stabil
Terdiri atas zat organik Terdiri atas zat anorganik
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
- Efek Tyndall merupakan salah satu dari sekian banyak sifat-sifat koloid. Untuk dapat mengalami efek tyndall sebuah partikel koloid haruslah mempunyai ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 1 - 100 nm. Untuk dapat memiliki efek tyndall larutan koloid harus lah bersifat homogen.
- Contoh Efek Tyndall
sinar matahari yang dihamburkan partikel koloid di angkasa, hingga langit berwarna biru pada siang hari dan jingga pada sore hari ; debu dalam ruangan akan terlihat jika ada sinar masuk melalui celah.
2. Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown
- Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.
3. Hidrofil
- Mengadsorpsi medium pendispersi
- Memberikan Efek Tyndall yang lemah
- Viskositas lebih besar
- Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat Reversibel
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1.) Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati.
2.) Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri. Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3.) perbedaan Koloid Liofil dan Liofom
Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. Hal ini disebut solvatasi/hidratasi. Dengan cara itu butir-butir koloid tersebut terhindar dari agregasi (pengelompokan). Hal demikian tidak terjadi pada koloid liofob/hidrofob. Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa muatan koloid menstabilkan sistem koloid.
Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. Apabila zat padat tersebut dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentuk kembali sol hidrofil. Dengan perkataan lain, sol hidrofil bersifat reversibel. Sebaliknya, sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. Sekali zat terdispersi telah dipisahkan, tidak akan membentuk sol lagi jika dicampur kembali dengan air.
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
AHMAD HERU SAPUTRA XI IPA 1 (herubem.blogspot.com)
1 Efek Tyndall
.Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati.
2 Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ).
3 Koloid hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid hidrofob. Butir-butir koloid hidrofil membungkus diri dengan cairanair mediumnya. Hal ini disebut solvatasi. Dengan cara itu butir-butir koloid tersebut terhindar dari agregasi (pengelompokan). Hal demikian tidak terjadi pada koloid hidrofob. Koloid hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa muatan koloid menstabilkan sistem koloid.Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. Apabila zat padat tersebut dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentuk kembali sol hidrofil.
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besaruntuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati. Efek Tyndall merupakan salah satu dari sekian banyak sifat-sifat koloid. Untuk dapat mengalami efek tyndall sebuah partikel koloid haruslah mempunyai ukuran yang cukup besar yaitu sekitar 1 - 100 nm.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag.
3. Koloid hidrofil relatif stabil (Gambar 9.3) dan mudah dibuat, misalnya dengan cara pelarutan. Gelatin, albumin telur, dan gom arab terbentuk dari dehidrasi (penghilangan air) koloid hidrofil. Dengan menambahkan medium pendispersi, gelatin dapat terbentuk kembali menjadi koloid sebab prosesnya dapat balik (reversible). Koloid hidrofob bersifat tidak dapat balik (irrerersible). Jika koloid hidrofob mengalami dehidrasi (kehilangan air), koloid tersebut tidak dapat kembali ke keadaan semula walaupun ditambahkan air.
1. Efek Tyndall adalah proses penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. CONTOH: pada saat kita naik kendaraan di malam hari dan akan terlihat kabut di sekitaran cahaya lampu kendaraan .
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. Perbedaan koloid hidrofil, yaitu :
- Mengadsorpsi mediumnya
- Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Viskositas lebih besar daripada mediumnya
- Bersifat reversibel
- Efek Tyndall lemah
- Dapat berimigrasi ke anode
- Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
sedangkan Hidrofob :
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- Sebab Terjadinya Gerak BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. Hidrofil
- Mengadsorpsi medium pendispersi
- Memberikan efek tyndall yang lemah
- Viskositas lebih besar
- Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit
- Bersifat reversibel
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
Prabowo D Djatun XI IA 2
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa bergerak. Gerakan tersebut dapat bersifat acak seperti pada zat cair dan gas( dinamakan gerak brown), sedangkan pada zat padat hanya beroszillasi di tempat ( tidak termasuk gerak brown ). Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukan dengan partikel-partikel koloid itu sendiri.
Tumbukan tersebut berlangsung dari segala arah. Oleh karena ukuran partikel cukup kecil, maka tumbukan yang terjadi cenderung tidak seimbang. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang menyebabkan perubahan arah gerak partikel sehingga terjadi gerak zigzag atau gerak Brown.
3.
Koloid Hidrofilik, yaitu:
- Mengadsorpsi mediumnya
- Dapat dibuat dengan konsentrasi yang relatif besar
- Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Viskositas lebih besar daripada mediumnya
- Bersifat reversibel
- Efek Tyndall lemah
- Dapat berimigrasi ke anode
- Sel-sel partikel hidrofil mempunyai muatan yang kecil atau tidak bermuatan.
koloid hidrofob, yaitu :
- Tidak mengadsorpsi mediumnya
- hanya stabil pada konsntrasi kecil
- mudah menggumpal dengan penambahan elektrolit
- Viskositas hampir sama dengan mediumnya
- tidak reversible
- Efek Tyndall lebih jelas
- Akan bergerak ke anode
- Sel-sel partikel hidrofob mempunyai muatan positif dan negatif
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3.Hidrofilik
- Mengadsorpsi medium pendispersi
-Memberikan Efek Tyndall yang lemah
-Viskositas lebih besar
-Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
-Tidak mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Yang dimaksud dengan Efek Tyndall
ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Yang dimaksud dengan Gerak Brown
ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. Perbedaa Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob.
* Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka).
*Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh:
•Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
Razali Taher (RT)
1.efek tyndall adalah efek penghamburan cahaya oleh partikel koloid
2.gerak brown ialah gerakan yang tidak beraturan
gerak brown terjadi karena ketidakseimbangannya molekul - molekul medium terhadap partikel koloid
3.yang dimaksud koloid hidrofil adalah koloid yang masa pendispersi dan terdispersinya gaya tarik menariknya kuat sedangkan koloid hidrofop adalah koloid yang massa pendispersi dan terdispersinya gaya tarik menariknya lemah
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
Fernando Silaban XI IPA 2 (silabanfernando07@gmail.com)
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
Margiono XI IPA 2 (margiono65@gmail.com)
1. Efek Tyndall adalah penghamburan cahaya oleh partikel-partikel larutan koloid. Efek tyndall akan terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem koloid, cahaya akan dihamburkan. Hal itu terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati.
2. - Gerak Brown adalah gerakan partikel-partikel koloid yang terjadi secara terus menerus, patah-patah ( Zig-zag) dan dengan arah yang tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown. Gerak Brown merupakan salah satu sifat-sifat Koloid yang paling unik karena dapat membuktikan kebenaran teori kinetik molekul.
- SEBAB TERJADINYA GERAK BROWN
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan yang tidak seimbang antara partikel-partikel koloid dengan molekul-molekul fase pendispersinya. Gerak Brown koloid akan terjadi semakin cepat jika ukuran partikel-partikel koloid semakin kecil.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
1. Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall adalah efek yang terjadi jika suatu larutan terkena sinar.
CONTOH :
1) Sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok sengga gambar film yang ada di layar menjadi tidak jelas.
2) Sorot lampu mobil pada malam hari yang berdebu, berasap, atau berkabut akan tampak jelas.
3) Berkas sinar matahari yang melalui celah daun pepohonan pada pagi hari yang berkabut akan tampak jelas.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan).
dapat terjadi karena ada tumbukan tidak seimbang yang terjadi pada molekul - molekul medium terhadap partikel Koloid.
3. Hidrofil :
- Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob.
- Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya.
- Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit.
- Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan.
- Memberikan Efek Tyndall yang lemah.
- Viskositas lebih besar.
- Stabil pada konsentrasi yang lebih besar.
- Mengadsorpsi medium pendispersi.
Kesimpulan : Koloid Hidrofil Bersifat Reversibel.
Hidrofob :
- Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik.
- sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit.
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit.
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya.
- Efek Tyndall Kuat.
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi.
Kesimpulan : Koloid Hidrofob Bersifat ireversibel
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar (cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan karena ukuran molekul koloid yang cukup besar. Efek Tyndall ini ditemukan oleh John Tyndall (1820-1893), seorang ahli fisika Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut efek tyndall.
2. Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika diamati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan bergerak membentuk zigzag. Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Gerak brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.Dalam suspensi tidak terjadi gerak Brown karena ukuran partikel cukup besar, sehingga tumbukan yang dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak Brown, tetapi tidak dapat diamati. Semakin tinggi suhu, maka gerak brown yang terjadi juga semakin cepat, karena energi molekul medium meningkat sehingga menghasilkan tumbukan yang lebih kuat.
3. HIDROFILIK
- MENGADSORPSI MEDIUM PENDISPERSI
- MEMBERIKAN EFEK TYNDALL YANG LEMAH
- VISKOSITAS LEBIH BESAR
- STABIL PADA KONSENTRASI YANG LEBIH BESAR
- TIDAK MUDAH DIGUMPALKAN DENGAN OENAMBAHAN ELEKTROLIT
- BERSIFAT REVERSIBEL
Hidrofob
- Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
- Efek Tyndall Kuat
- Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
- Stabil pada konsentrasi kecil
- Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
- Bersifat ireversibel
Denny Herliansyah
HDPM HDPK
jawabannya tepat semua :)
Posting Komentar